March 6, 2022

Tari ala Kraton Yogyakarta, Anggun nan Penuh Filosofi

Travellers, raja pertama Kraton Yogyakarta yang juga pendiri kota Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono I telah mengajarkan berbagai semangat moral yang membangun kepada rakyatnya melalui filosofi-filosofi yang luhur. Salah satunya kepada para penari Kraton waktu itu yang hingga kini masih dijaga.

Semangat Sawiji, Greget, Sengguh ora Mingkuh adalah warisan pendidikan moral yang diajarkan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I. Dulu falsafah ini diterapkan pada para prajurit Kraton Yogyakarta, namun falsafah ini pun akhirnya juga digunakan sebagai dasar pendidikan moral para penari Kraton Yogyakarta hingga kini.

Sawiji dimaknai bersatunya pikiran, jiwa, dan raga yang bulat dalam suatu wujud konsentrasi. Atau juga dapat dimaknai dengan bersatunya jiwa kita dengan Tuhan. Greget adalah suatu semangat yang dilandasi dalam melakukan gerak demi gerak tarian, bukan semangat yang seenaknya sendiri namun harus tetap serasi dengan alunan irama. Sengguh adalah fokus untuk menjalankan tarian tersebut hingga usai, tidak goyah ketika sedang melaksanakan tugas menari. Ora Mingkuh berarti tanggungjawab tinggi dalam menari, ora mingkuh berarti tidak menghindar, maksudnya menghindar dari tanggung jawab yang diberikan kepada sang penari.

Travellers, untuk melestarikan tarian-tarian klasik ala Kraton Yogyakarta serta falsafah yang terkandung, setiap hari Minggu jam 10.00 pagi hingga 12.00 siang Kraton Yogyakarta menyuguhkan pertunjukan tari untuk para wisatawan yang berkunjung. Selain untuk menunjukan eksistensi tari klasik ala Kraton Yogyakarta, juga mengajak para wisatawan untuk mengetahui falsafah Sawiji, Greget, Sengguh, ora Mingkuh.

Oke Travellers, selamat merencanakan liburan.

Paku Mas Hotel

Jl. Nogopuro No.35, Ambarukmo Yogyakarta
Phone : (0274) 489-089Whatsapp : 0818 489 089FAX : (0274) 489-089